Puluhan batu raksasa di taman nasional Death Valley atau 'lembah kematian' sudah puluhan tahun membuat orang-orang penasaran karena dapat bergerak dengan sendirinya. Bukti-bukti pun semakin jelas terlihat karena batu-batu tersebut meninggalkan jejak berupa alur panjang di lembah bekas danau tersebut.
Para peneliti dari Universitas California kemarin telah berhasil mengungkap misteri 'batu berjalan' untuk selamanya. Alat yang digunakan dalam penelitian ini pun terbilang sederhana, yakni perangkatGlobal Positioning System (GPS), Mashable (28/08).
Berdasarkan hasil pengamatan, beberapa foto yang menunjukkan gerakan dari batu-batu seberat ratusan kilogram tersebut ditengarai terjadi akibat dorongan angin dan pembentukan es di lembah tersebut. Lapisan es akan muncul saat hujan terjadi di malam hari. Bahkan, jika hujan turun dengan intensitas tinggi, sebagian daerah di Death Vally dapat digenangi air hingga ketinggian 7 sentimeter.
Suhu dingin di Lembah Kematian dapat membuat air bekas hujan membeku. Ketika matahari mulai bersinar, panas dari cahaya matahari dapat mencairkan lapisan es, membuat tanah di bawah batu tersebut menjadi berlumpur dan licin. Permukaan yang licin diyakini sebagai syarat awal untuk dapat menggerakkan batu di sana.
Batu-batu tersebut dapat bergerak akibat dari dorongan angin yang melaju dengan kencang tanpa halangan, sebab lembah tersebut memang tidak ditumbuhi pepohonan. Para peneliti sengaja memasangkan GPS pada 15 buah batu dan pusat observasi cuaca untuk memastikan sebab dan pola gerakan dari batu-batu di Death Valley.
Hasilnya pun cukup mengejutkan, sebab berdasarkan hasil pengamatan via GPS, batu-batu itu dapat berjalan hingga kecepatan hingga 4 meter per menitnya. Meskipun hanya ada 15 batu yang dipasangi GPS, peneliti juga melaporkan terdapat sekitar 60 batu berjalan di lembah tersebut sejak tahun 2013 silam.
Fenomena batu berjalan sendiri sejatinya adalah fenomena yang jarang terjadi. Hal ini tidak lepas dari intensitas hujan yang sangat rendah di daerah tersebut akibat iklim yang panas dan udara gurun yang kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar