Rabu, 18 Juni 2014

Penjelasan singkat e-Gov seperti yang akan dicanangkan Jokowi

Kembali membahas masalah e-Gov yang pernah diucapkan Joko Widodo selaku salah satu Calon Presiden di Debat Capres 2014 minggu lalu, berikut adalah sedikit penjelasan singkat mengenai apa itu e-Gov.

Secara harfiah, e-Gov merupakan singkatan dari electronics goverment. Namun ada pula yang mengartikan sebagai digital goverment, online goverment dan banyak lagi. Intinya, e-Gov adalah teknologi informasi oleh pemerintah dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat luas secara online.

Keuntungan dibuatnya e-Gov ini adalah munculnya peningkatan efisiensi dari sisi kerja, kenyamanan dan aksesibilitas yang lebih baik kepada publik.

Secara spesifik, penerapan e-Gov antara lain dapat menjadikan masyarakat lebih melek teknologi karena semuanya tidak perlu lagi dilakukan secara manual dan dapat dikerjakan dengan menggunakan media internet.

Dari sisi pemerintah, dengan menggunakan e-Gov, maka kerja orang-orang di pemerintahan untuk melakukan pendataan, menjawab pertanyaan masyarakat dan lain sebagainya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Selain itu, dengan diciptakannya e-Gov ini maka transparansi, kontrol dan akuntabilitas pemerintah dapat diketahui langsung oleh masyarakat sehingga dapat dikatakan sebagai pendukung upaya pemberantasan KKN.

Dikutip dari Wikipedia, menurut data dari Depkominfo (2005), sampai akhir tahun 2005, Indonesia sudah memiliki 564 domain pemerintah (go.id), 295 website pemerintah pusat dan pemerintah daerah, 226 situs yang berfungsi sebagai sarana untuk melayani masyarakat secara langsung dan 198 situs pemerintah daerah yang dikelola secara aktif.

Yang menjadi kendala sekarang ini untuk penerapan e-Gov dan sejenisnya terdapat pada sisi IT dan Internet. Dalam hal internet, seperti yang pernah dibahas merdeka.com sebelumnya, Indonesia adalah negara dengan nomor urut belakang untuk urusan Internet.

Untuk melancarkan e-Gov, tentunya infrastruktur dasar yaitu Internet harus memadai dan mendukung. Menjadi satu hal yang aneh apabila ketika masyarakat sedang ramai dan antre mengakses website pemerintah, ternyata koneksi Internet yang digunakan berjalan sangat lambat.

Kendala kedua adalah masalah IT. Apabila dijabarkan secara terpisah, untuk masalah IT ini ada beberapa hal yaitu kurangnya pemahaman tentang pentingnya teknologi dan internet oleh beberapa pihak, kurangnya pembuktian oleh orang-orang yang berkecimpung dalam dunia IT bahwa mereka sebenarnya mampu (pesimis) dan munculnya pihak-pihak yang kurang menghargai para pekerja IT.

Oleh karenanya, apabila suatu negara sudah menerapkan sistem e-Gov atau sejenisnya, maka faktor-faktor terkecil juga harus diperhatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar