Untuk menarik minat konsumen untuk beralih dari kamera saku dan mengalahkan kompetitornya, Sony RX10, Lumix FZ1000 sengaja dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau untuk kamera prosumer kelas premium, sekitar Rp 10,5 juta. Sementara Lumix FZ1000 masih akan dilepas ke pasar bulan Juli nanti, The Verge (12/6).
Seperti Sony Rx10, meskipun dilabeli kata 'prosumer', tetap saja Lumix FZ1000 terlihat seperti kamera DSLR biasa, hanya minus lensanya yang tidak dapat diganti.
Lumix FZ1000 mengusung spesifikasi yang mirip dengan RX10, sebut saja sensor 1 incinya yang terasa mantap untuk mengambil gambar di tempat yang minim cahaya. Dengan lensa 25-400mm f/2.8-4.0 untuk mendukung mesin kamera "Venus", Lumix FZ1000 dapat menangkap gambar dari objek di jarak yang lebih jauh dari jangkauan Sony RX10 dengan noise yang lebih rendah.
Pengguna kamera superzoom ini juga bisa menggunakan 16x optical zoom dengan lebih halus saat merekam video berkat fitur 5-step control-nya. Sebagai kamera prosumer pertama dengan video kualitas 4K, nampaknya Lumix FZ1000 sudah sedikit mencederai citra hebatnya tersebut. Karena saat menangkap video dengan kualitas 4K, pengguna tidak bisa menggunakan image stabilization saat melakukan zoom. Alhasil, kualitas video 4K-nya jadi sedikit dipertanyakan.
Tapi tenang, perekaman video kualitas HD 1080p dengan kecepatan hingga 60fps. Terdapat juga opsi "creative video" untuk mendapatkan video dengan kecepatan ekstra 120fps hingga video slow motion.
Layaknya DSLR premium, pengguna bisa melihat objek lewat lubang bidikan EVF 0,39 inci atau layar LCD 3 inci yang dapat diputar secara horizontal hingga 180 derajat, dan vertikal hingga 280 derajat.
Panasonic juga menambahkan filter gambar seperti milik Instagram pada Lumix FZ100. Dan jika ingin langsung membagi gambar ke media sosial, terdapat NFC atau konektivitas nirkabel berbasis sinyal radio dan Wi-Fi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar