Sampai saat ini, para peneliti masih mencari tahu asal muasal keberadaan bulan. Sebuah teori baru mengatakan bahwa bulan tercipta karena 'dimuntahkan' bumi.
Bumi diperkirakan tercipta sekitar 4,54 miliar tahun lalu. Pada saat itu, masih belum ada makhluk hidup di atasnya karena pada saat itu bumi masih dalam proses pembentukan dan panas.
Ketika bumi sudah dingin dan terbentuk serta makhluk hidup telah mendiami permukaannya, ada satu obyek angkasa yang terus ikut mengitari bumi yaitu bulan.
Namun, sampai sekarang ini belum ada yang berhasil memecahkan kapan dan bagaimana bulan mulai ada. Menurut tulisan di Wikipedia, bulan terbentuk sekitar 4,52 miliar tahun lalu, selisih sedikit dengan 'kelahiran' bumi.
Dari perkiraan tersebut muncul beragam teori mengenai bagaimana bulan tercipta. Awalnya, putra dari Charles Darwin, George Darwin, pernah mengungkapkan satu teori.
Dalam teorinya tersebut dijelaskan bahwa bulan tercipta ketika bumi masih dalam proses pembentukan serta pendinginan, planet ini berputar sangat cepat.
Dari kecepatan putarannya tersebut, satu bagian dari bumi terlontar ke angkasa dan menjadi bulan seperti sekarang ini. Walaupun sempat dipercaya oleh banyak orang dan diyakini selama beberapa puluh tahun, namun teori George Darwin itu akhirnya dibantahkan dengan munculnya teori baru.
Teori yang dinamakan Big Splat tersebut meyakini bahwa ketika bumi masih di awal pembentukan, sebuah obyek luar angkasa sebesar Mars menabrak planet ini dan hancur berkeping-keping. Salah satu kepingan tersebutlah yang akhirnya menjadi bulan seperti sekarang.
Kini, dikutip dari Daily Mail (04/07), ada satu teori baru tentang bagaimana bulan terbentuk. Dalam teori yang diungkapkan oleh seorang peneliti angkasa luar dari VU University, Amsterdam, bernama Wim van Westrenen tersebut mengungkapkan hal yang berbeda dari teori-teori sebelumnya.
Dalam teori tersebut, Westrenen berpendapat bahwa pada waktu ketika bumi masih dalam proses pembentukan terjadi letupan-letupan yang salah satu ledakannya sangat besar.
Dari ledakan tersebut, satu bagian dari bumi terlontar ke luar angkasa dan menjadi bulan seperti sekarang ini. Tentunya, dengan lahirnya teori baru ini, tidak lantas banyak orang yang percaya.
Tidak sedikit dari para ilmuwan lain yang justru mencemooh pemikiran Westrenen ini dan menganggap hal tersebut tidak masuk akal.
"Sebuah ledakan setara dengan efek 40 miliar bom atom yang menghasilkan energi amat sangat besar membuat bagian dari bumi melesat ke angkasa dan menjadi bulan seperti sekarang ini," ungkap Westrenen seperti yang dikutip oleh New Scientits.
Westrenen tentunya tidak main-main dalam memunculkan teori tersebut. Dia berani beranggapan bahwa bulan adalah bagian dari bumi pada awalnya, karena batu-batuan di bulan yang pernah dibawa oleh para astronot dan sekarang ini disimpan di University of Chicago memiliki senyawa yang sama seperti di bumi, seperti oksigen, silikon isotop potasium.
Sampai sekarang, teori dari Westrenen ini masih menjadi kontroversi karena tidak semua orang percaya akan hal ini.
Bumi diperkirakan tercipta sekitar 4,54 miliar tahun lalu. Pada saat itu, masih belum ada makhluk hidup di atasnya karena pada saat itu bumi masih dalam proses pembentukan dan panas.
Ketika bumi sudah dingin dan terbentuk serta makhluk hidup telah mendiami permukaannya, ada satu obyek angkasa yang terus ikut mengitari bumi yaitu bulan.
Namun, sampai sekarang ini belum ada yang berhasil memecahkan kapan dan bagaimana bulan mulai ada. Menurut tulisan di Wikipedia, bulan terbentuk sekitar 4,52 miliar tahun lalu, selisih sedikit dengan 'kelahiran' bumi.
Dari perkiraan tersebut muncul beragam teori mengenai bagaimana bulan tercipta. Awalnya, putra dari Charles Darwin, George Darwin, pernah mengungkapkan satu teori.
Dalam teorinya tersebut dijelaskan bahwa bulan tercipta ketika bumi masih dalam proses pembentukan serta pendinginan, planet ini berputar sangat cepat.
Dari kecepatan putarannya tersebut, satu bagian dari bumi terlontar ke angkasa dan menjadi bulan seperti sekarang ini. Walaupun sempat dipercaya oleh banyak orang dan diyakini selama beberapa puluh tahun, namun teori George Darwin itu akhirnya dibantahkan dengan munculnya teori baru.
Teori yang dinamakan Big Splat tersebut meyakini bahwa ketika bumi masih di awal pembentukan, sebuah obyek luar angkasa sebesar Mars menabrak planet ini dan hancur berkeping-keping. Salah satu kepingan tersebutlah yang akhirnya menjadi bulan seperti sekarang.
Kini, dikutip dari Daily Mail (04/07), ada satu teori baru tentang bagaimana bulan terbentuk. Dalam teori yang diungkapkan oleh seorang peneliti angkasa luar dari VU University, Amsterdam, bernama Wim van Westrenen tersebut mengungkapkan hal yang berbeda dari teori-teori sebelumnya.
Dalam teori tersebut, Westrenen berpendapat bahwa pada waktu ketika bumi masih dalam proses pembentukan terjadi letupan-letupan yang salah satu ledakannya sangat besar.
Dari ledakan tersebut, satu bagian dari bumi terlontar ke luar angkasa dan menjadi bulan seperti sekarang ini. Tentunya, dengan lahirnya teori baru ini, tidak lantas banyak orang yang percaya.
Tidak sedikit dari para ilmuwan lain yang justru mencemooh pemikiran Westrenen ini dan menganggap hal tersebut tidak masuk akal.
"Sebuah ledakan setara dengan efek 40 miliar bom atom yang menghasilkan energi amat sangat besar membuat bagian dari bumi melesat ke angkasa dan menjadi bulan seperti sekarang ini," ungkap Westrenen seperti yang dikutip oleh New Scientits.
Westrenen tentunya tidak main-main dalam memunculkan teori tersebut. Dia berani beranggapan bahwa bulan adalah bagian dari bumi pada awalnya, karena batu-batuan di bulan yang pernah dibawa oleh para astronot dan sekarang ini disimpan di University of Chicago memiliki senyawa yang sama seperti di bumi, seperti oksigen, silikon isotop potasium.
Sampai sekarang, teori dari Westrenen ini masih menjadi kontroversi karena tidak semua orang percaya akan hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar